Jumat, 21 November 2014

Proses masuk dan berkembangnya Agama serta kebudayaan Islam,Hindu,Buddha di Indonesia


A.      Perkembangan Negara Tradisional bercorak Hindu dan Buddha di nusantara
Agama modern yang pertama kali tercatat masuk ke nusantara adalah hindu dan buddha. Kedua agama ini membawa perubahan besar terhadap masyarakat nusantara saat itu masuh menganut animisme dan dinamisme.

Wilayah indonesia yang memiliki letak sangat strategis,yakni dipersimpangan jalur perdagangan antara asia dan afrika menyebabkan terjadinya pelayaran dan perdagangan asia kuno,yang dilakukan oleh para pedagang cina dan india dengan indonesia. Para pedagang india juga mengenalkan pengaruh kebudayaan mereka kepada para pedagang indonesia,sehingga dalam perkembangannya kebudayaan mereka kepada para pedagang indonesia,sehingga dalam perkembangannya kebudayaan india dapat mendominasi dan mempengaruhi tata kehidupan masyarakat indonesia dalam berbagai bidang.
·         Penyiaran agama hindu di indonesia
Proses hindunisasi di indonesia dilakukan oleh para pedagang india dan para pelajar indonesia yang belajar agama hindu di india yang kemudian menyebarkan di indonesia.
Teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang penyebarannya:
            Teori brahmana, penyebaran melalui kelompok brahmana atau pendeta yang datang ke indonesia atas undangan kepala suku yang tertarik mendalami agama hindu.
            Teori ksatria,penyebaran melalui kelompok ksatria atau bangsawan yang melarikan diri akibat kekacauan plitik di india dan mendirikan kerajaan baru di indonesia serta menyebarkan agama hindu.
            Teori waisya,orang orang dari kasta pedagang yang menetap dan kawin dengan orang indonesia.
            Teori sudra,rang rang dari kasta sudra yang melakukan migrasi ke indonesia karena mereka dianggap orang orang buangan di india.
·         Pengaruh agama buddha di indonesia
a.      Bidang politik,dengan ciri ciri dipimpin oleh seorang raja yang berfungsi sebagai kepala pemerintahan dan pemimpin agama,berlaku sistem dinasti yaitu pemerintahan yang dilakukan secara turun temurun.
b.      Bidang ekonomi, dikenalnya sistem perdagangan barte yaiyu perdagangan yang dilakukan dengan tukar menukar barang yang didasarkan pada kebutuhan.


Bidang budaya:
a.      Seni bangunan,dalam agama hindu candi dijadikan tempat pemakaman.sedangkan agama buddha candi dijadikan tempat pemujaan para dewa.
b.      Seni rupa,pada patung hindu buddha motif yang paling umum digunakan adalah teratai.motif lain swastika melambangkan energi kosmos dan harmoni.
c.       Wayang kulit,pada awalnya wayang menceritakan kisah legenda daerah indonesia,setelah masuk kebudayaan hindu-buddha wayang dijadikan media misionaris india menjadi cerita bertajuk ajaran hindu-buddha. Cerita tersebut diambil dari kitab weda yakni ramayana dan mahabarata.
B.      Proses masuknya budaya islam ke indonesia
Para pedagang arab,persia dan gujarat ikut berdagang ke wilayah indonesia dan melakukan pertukaran budaya sehingga para pedagang tersebut menetap dan menikah dengan warga indonesia.teori para ahli tentang penyebaran islam di indonesia:
            Teori persia,bangsa persia yang didasarkan pada sejarah berupa berita cina yang mengabarkan bahwa dahulu pedagang islam di tashih yang menyebarkan ke daerah sumatra barat.
            Teori gujarat,bangsa gujarat yang didasarkan pada sejarah berupa berita india yang mengabarkan bahwa dahulu pedagang islam  yang menyebarkan ke daerah pesisir pantai.

·         Pengaruh agama islam di indonesia
a.      Bidang pemerintahan
-          Menggunakan sistem dinasti yaitu sacara turun temurun
-          Kerajaan berfungsi sebagai pusat pemerintahan,ekonomi dan pengembangan agama.
-          Menjadikan alquran dan hadis sebagai dasar pemerintahan.
b.      Bidang sosial
-          Raja dan bangsawan merupakan kelompok masyarakat atas yang disebut elite yang memegang kekuasaan pemerintahan.
-          Pemuka agama merupakan kelompok yang disebut kyai atau para ulama  yang memiliki peranan sebagai pemuka agama dan pemimpin upacara keagamaan.
c.       Bidang budaya
-          Bahasa dan tulisan arab
-          Pakaian berjilbab dan baju koko
-          Tulisan dari bahasa arab
-          Sebi arsitektur berupa masjid,makam,menara,keraton,dan nisan.
Jadi dengan demikian sikap terbuka  bangsa indonesia serta posisi geografis yang strategis merupakan kondisi yang memudahkan masuk dan berkembangnya pengaruh hindu buddha dan islam di indonesia. Melalui proses yang panjang,unsur unsur kebudayaaan dari india  tertanam kuat disebagian kalangan masyarakat indonesia,baik melalui agama ,sistem pemerintahan(kerajaan hindu dan buddha serta kesultanan islam),maupun bidang kesenian(sastra dan arsitektur).
Sumber materi:
LKS,modul  sejarah ipa semester genap penerbit MAK GRAFIKA
Sejarah nasional dan umum. Jakarta: ERLANGGA
Sejarah nasional II, jakarta: depdikbud.
Buku paket sejarah penulis nana supriatna kelas XI semester genap, penerbit GRAFINDO


Selasa, 28 Oktober 2014

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU & SOSIAL


A.   MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDUIndividu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.


KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU.


- Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Individu
Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Itulah uniknya manusia. Karena dengan adanya individulitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.
Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek sebagai berikut
1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak. 2. Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku. 3. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap. 4. Perbedaan kecakapan atau kepandaian  

B.   MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.  Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.


Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggung jawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu: Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:1.     Dorongan untuk makan
2.    Dorongan untuk mempertahankan diri
3.    Dorongan untuk melangsungkan jenis
4.    Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
5.    Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
6.    Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
7.    Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari : 1) penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan. 2) penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1) Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain. 

2) Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula

. 3)  Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. anisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Ø  Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Manusia sebagai mahluk individu memiliki unsur jasmani dan rokhani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Manusia secara individu adalah bebas. Ia dapat menentukan sendiri apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan. Ia dapat mengambil sikap untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya atau pun ia bertindak melawan lingkungannya. Manusia adalah bebas sejauh ia sendiri dapat mengembangkan pikiran tentang tujuan dan sarana untuk mencapai tujuan itu. Ia bebas memutuskan sendiri tindakannya dan pilihan yang ia ambil. Ia juga bertanggung jawab sendiri atas segala sikap dan perbuatannya.Selain sebagai individu, manusia juga tidak dapat hidup tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial  yang memiliki tujuan dalam hidupnya.  Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Jika iman dan takwanya mantap maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap orang tersebut.
Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung jawabkan segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika perilaku individu itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan diderita akibatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu yang sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara lain:
1.    Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat
2.    Hidup mandiri
3.    Berkepribadian baik dan luhur
4.    Mempertanggungjawabkan perbuatannya
Supaya konsekuensi tersebut di atas dapat direalisasikan dalam suatu kenyataan, maka masing-masing individu harus senantiasa:
1.     Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat
2.    Berhati nurani yang bersih
3.    Memiliki semangat hidup yang tinggi
4.    Memiliki prinsip hidup yang tangguh
5.    Memiliki cita-cita yang tinggi
6.    Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam
7.    Berjiwa besar dan penuh optimis
8.    Mengembangkan rasa perikemanusiaan
9.    Selalu berniat baik dalam hati
10.  Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois
REFERENSI :
http://www.slideshare.net/MCRooman/manusia-sebagai-makhluk-sosial-makhluk-ekonomi?related=4