1.
PENGERTIAN DAN FUNGSI BUDAYA
ORGANISASI
à Pengertian Budaya Organisasi
Ikatan
budaya sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,ikatan
budaya itu tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga,
organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya itu sendiri membedakan masyarakat satu
dengan masyarakat yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan
suatu pekerjaan. Budaya menjadikan beberapa anggota kelompok masyarakat menjadi
satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau
bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, suatu budaya pasti akan terbentuk
dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi
bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan. Berikut ini dikemukakan
beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
Menurut
Robbins : semua organisasi mempuyai budaya yang tidak tertulis yang
mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat diterima dengan baik maupun
tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan, kemudian
setelah itu kebanyakan karyawan akan memahami budaya organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian
untuk kerja dan lain sebagainya
Gibson : mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut
Schein
(1992) memandang budaya organisasi sebagai suatu pola asumsi-asumsi mendasar
yang dipahami bersama dalam sebuah organisasi terutama dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi. Pola-pola tersebut menjadi sesuatu yang pasti dan
disosialisasikan kepada anggota-anggota baru dalam organisasi. Lebih jauh lagi
Schein menggambarkan adanya tiga tingkatan atau lapisan budaya organisasi,
yaitu :
1. Artifak (Artifacts)
Termasuk
dalam artifak adalah semua fenomena yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan
Ketika seseorang memasuki sebuah kelompok dengan budaya yang masih asing
baginya. Termasuk dalam artifak juga adalah produk yang tampak (visible
products) dari organisasi seperti rancangan lingkungan fisik, bahasa,
teknologi, produk, kreasi artistik, gaya dalam berbusana, pengungkapan emosi,
mitos dan cerita tentang organisasi, nilai-nilai organisasi yang
dipublikasikan, ritual, perayaan-perayaan.
2. Nilai-nilai yang diyakini (expoused
values)
Dalam
organisasi terdapat nilai-nilai tertentu yang umumnya dicanangkan oleh
tokoh-tokoh seperti pendiri dan pemimpinnya, yang menjadi pegangan dalam
menekankan ketidakpastian pada bidang-bidang yang kritis. Nilai-nilai itu
menjadi sesuatu yang tidak lagi didiskusikan dan didukung oleh perangkat
keyakinan, norma serta aturan-aturan operasional mengenai perilaku dalam
organisasi Hal-hal tersebut membentuk suatu kesadaran dan secara eksplisit
diucapkan serta dilakukan karena telah berfungsi sebagai norma atau moral yang
memandu anggota organisasi dalam menghadapi situasi tertentu dan melatih
anggota Baru.
3. Asumsi-asumsi dasar (basic assumptions)
Merupakan asumsi-asumsi
dasar yang telah ada sebelumnya (taken for granted) dan menjadi panduan
perilaku bagi anggota organisasi dalam memandang suatu permasalahan. Jika
asumsi dasar dipegang teguh, maka anggota organisasi akan merumuskan perilaku
berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan yang berlaku. Asumsi-asumsi dasar
cenderung untuk tidak dipertentangkan atau diperdebatkan dan cenderung sangat
sulit diubah.
Jadi budaya
organisasi tiu sendiri dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan
harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan
kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana
suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi. Selain banyaknya pendapat
tentang pengertian budaya organisasi terdapat juga fungsi secara sempit dan
pendapat berdasarkan para ahli sebagai berikut:
FUNGSI
BUDAYA ORGANISASI :
- Batas, Budaya berperan sebagai penentu batas-batas;
artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi
dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
- Identitas, Budaya memuat rasa identitas suatu
organisasi.
- Komitmen, Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen
terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
- Stabilitas, Budaya meningkatkan stabilitas sistem
sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi
dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan
dilakukan karyawan.
Menurut
Robbins fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas
antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya
membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya
mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial
yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar
yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat
makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Daftar pustaka:
2.
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PENGERTIAN
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan adalah
hal yang pasti akan dilakukan oleh setiap organisasi di dunia ini untuk menjaga
eksistensinya, akibat perubahan zaman.
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha
atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Menurut Kurt
Lewin, perubahan organisasi merupakan suatu yang sistematis yakni perubahan
dari suatu topik yang haya menarik untuk beberapa akademisi dan praktisi
menjadi suatu topik yang menarik untuk para eksekutif perusahaan untuk
kelangsungan hidup oranisasi.
Hampir semua ahli berpendapat bahwa pengembangan
organisasi bertujuan melakukan suatu perubahan. Dengan demikian, penyempurnaan
dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan yang harus terjadi maka
kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat diartikan pula sebagai
perubahan organisasi. Ditambahkan pula, perubahan organisasi merupakan suatu
pendekatan dan teknik perubahan organisasi yang di dalamnya terkandung suatu
proses dan teknologi untuk penyusunan rancangan, arah dan pelaksanaan perubahan
organisasi secara berencana.
Perubahan organisasi adalah upaya masyarakat dalam
organisasi tersebut, bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang sama, dengan
melakukan perubahan-perubahan organisasi dalam berbagai aspek. Atau melakukan
berbagai penyesuaian dengan perkembanagn zaman yang terus berkembang. Agar
tujuanya dapat tercapai, dan dapat bertahan dalam perubahan besar dunia.
Faktor perubahan
organisasi terbagi 2,
yaitu:
A.
Faktor internal
Adalah segala
keseluruhan faktor yang
ada di dalam
organisasi dimana faktor tersebut dapat
mempengaruhi organisasi dan
kegiatan organisasi.
Proses kerjasama
yang berlangsung dalam
organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Problem yang
timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya
dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan
yang digunakan. Sistem kerjasama
yang terlalu birokratis atau
sebaliknya dapat menyebabkan suatu
organisasi menjadi tidak efisien. Adalah penyebab perubahan yang
berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan yang dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan organisasi.
Contoh Faktor
Internal :
à perubahan kebijakan lingkungan
à perubahan tujuan
à perluasan wilayah operasi tujuan
à volume kegiatan bertambah banyak
à Sikap dan
perilaku para anggota
organisasi.
B. Faktor
eksternal
Adalah penyebab perubahan
yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi yang
dapat mempengaruhi organisasi
dan kegiatan organisasi. Organisasi bersifat responsive
terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang
sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang
termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan
peraturan pemerintah.
Contoh Faktor
Eksternal seperti Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber Daya
Alam , Demografi, Sosiologi.
PENGERTIAN
PERKEMBANGAN ORGANISASI
Ada
beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi :
à Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan
juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan
dengan lingkungannya
à Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi
à Perkembangan organisasi merupakan suatu proses yang
meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan
secara terus-menerus oleh suatu organisasi
à Perkembangan organisasi merupakan suatu pendekatan
situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
à Perkemangan organisasi lebih menekankan pada system
sebagai sasaran perubahan.
à Perkembangan
organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan.
Sebuah organisasi sangatlah perlu mengalami sebuah
perkembangan, karena suatu organisasi dapat dikatakan berhasil saat organisasi
tersebut berkembang ke arah yang positif, sehingga rakyat yang tergabung dalam
rganisasi tersebut dapat mencai tujuannya.
Dan dalam suatu perkembangan organisasi memerlukan penyesuaian sistem
pada organisasi tersebut dalam mengikuti perubahan zaman, dan perkembangan
suatu organisasi juga dapat dijadikan paramater bagi organisasi tersebut,
apakah organisasi tersebut dapat tetap eksis dan mengayomi masyarakat
organisasi tersebut dalam menghadapi perkembangan zaman. Jika sebuah organisasi sudah tidak bisa
mengayomi atau gagal dalam mencapai tujuan dari masyarakat dari organsasi
tersebut maka, organisasi tersebut adalah organisasi yang telah gagal dalam
perkembangannya.
Faktor pengembangan
organisasi terbagi 2,
yaitu:
Faktor eksternal :
à Kompetisi
yang semakin tajam
antar organisasi.
à Perkembangan
IPTEK.
à Perubahan
lingkungan baik lingkungan
fisik maupun sosial
yang membuat organisasi berfikir
bagaimana mendapatkan sumber
di luar organisasi untuk
masa depan organisasi.
Faktor internal:
à Struktur, Sistem dan
prosedur.
à Perlengkapan dan
fasilitas.
à Proses dan
saran apabila titik
cocok akan membuat
organisasi melalui perbaikan.
à Perubahan organisasi
dilakukan untuk mencocokkan
dengan kebutuhan yang ada.
Ciri-ciri
pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
yang efektif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
à Merupakan
strategi terencana dalam
mewujudkan perubahan organisasional, yang
memiliki sasaran jelas
berdasarkan diagnosa yang tepat
tentang permasalahan yang dihadapi
oleh organisasi.
à Merupakan
kolaborasi antara berbagai pihak yang
akan terkena dampak perubahan
yang akan terjadi.
à Menekankan
cara-cara baru yang
diperlukan untuk meningkatkan
kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan
kerja dalam organisasi.
à Mengandung
nilai humanistik dimana
pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
à Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga
selalu memperhitungkan pentingnya
interaksi, interaksi dan
interdependensi antara berbagai
satuan kerja sebagai bagian
integral di suasana
yang utuh.
à Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam
upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA :
3.
Perencanaan
Strategi Dan Pengembangan Organisasi
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perencanaan strategi dan pengembangan organisasi:
à Pengamatan
Eksternal
Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik
ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan
membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh
Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ”Tidak ada
satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh
pesaing ”.
à Pengamatan Internal
Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur
kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (process), kinerja (outputs) dan
potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal
terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur
berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan
dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan
oleh semua anggota organisasi.
à Perumusan Organisasi.
Adalah pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari
kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.
à Misi.
Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan
mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan
general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain,
dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi
misi yang apik juga dapat meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang
prinsip dan membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktif.
Namun sebelum mengembangkan misi, alangkah baiknya menetukan analisis
stakeholder. Dalam hal ini stakeholder organisasi adalah, SDM, atau organisasi
apapun dieksternal yang yang dapat melakukan perhatian yang dipengaruhi oleh
hasil itu.
à Tujuan.
Adalah hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang
akan diselasaikan dengan mengukur sasaran.
à Strategi.
Strategi merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi
dapat mencapai misi dan tujuan.
à Kebijakan
Adalah pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi. Kebijakan ini
bersifat general yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di
interpretasikan dan di implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan
tujuan devisi masing-masing.
à Implementasi strategi
Adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan
melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
à Program
Adalah pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan
pereencanaan sekali pakai.
à Anggaran
Adalah program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan
dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk
mengelola organisasi.
à Prosedur
Sering juga disebut dengan standard operating proscedures, yaitu
langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu
tugas atau pekerjaan diselesaikan.
à Evaluasi dan Pengendalian
Adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan
kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan
dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektivitas organisasi :
produk, efesiensi, dan kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan
dalam jangka menengah, kemampuan berrtahan dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTKA :
http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html