Seperti yang kita tahu manusia
yang merupakan makhluk social sangatlah perlu untuk berinteraksi dengan orang
lain, walaupun ada segelintir orang yang memang lebih suka untuk berdiam diri
dan memiliki dunia nya sendiri sehingga menutup dari perkembangan zaman.
Berbagai macam manusia memang diciptakan berbeda satu sama lain, berbeda cara
komunikasi (interaksi) misalnya seseorangdengan keterbatasan dalam berbicara
(tunawicara) akan menyampaikan maksudnya atau berkomunikasi dalam bentuk non
verbal atau gerak mulut serta gerak tubuh kepada orang lain. Cara kita
berkomunikasi ada non verbal dan verbal serta komunikasi langsung dan tidak
langsung. Misalnya pada komunikasi verbal yaitu komunikasi berbicara dan
mendengar,menulis dan membaca. Komunikasi langsung yaitu komunikasi antar
manusia saat bertemu langsung, jika komunikasi tidak langsung yaitu saat kita
ingin menyampaikan pesan melalui perantara seseorang atau orang ketiga yang
nantinya akan menyampaikan pesan pada orang yang kita tuju.
Untuk lebih detail berikut ini
saya akan menjelaskan apa itu komunikasi, jenis dan proses serta penjelasan
mengenai komunikasi efektif menurut para ahli.
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris communication yang berasal dari
kata latin comunncatio yang bersumber dari kata communis, Kata ini mempunyai
arti yaitu kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Sedangkan penjelasan secara khusus oleh Hovland menurutnya komunikasi itu
sebuah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah
perilaku orang lain (komunikan)”.
Sedangkan menurut ahli Theodore M. Newcomb komunikasi itu merupakan “setiap tindakan saat
berkomunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari
rangsanga yang diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Sebagai
makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi
menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini
terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam
berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses
komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi
adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena
fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi
seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati
nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui
komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau
terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.
Komunikasi juga memilki beberapa jenis
yang berbeda serta proses komunikasinya seperti:
Ø Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal
communication) merupakan cara kita berkomunkasi dengan diri sendiri, hal ini
biasanya kita lakukan saat berpikir dan bercermin. Cara komunikasi seperti ini
sangatlah penting karena berguna untuk mawas diri dan terhindar dari salah
bicara saat berkomunikasi dengan orang lain.
Ø Komunikasi Antarpribadi(interpersonal
communicaton) merupakan komunikasi antara orang-orang secara tatap muka atau
komunikasi langsung, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal.
Komunikasi diadik (Dyadic communication) merupakan bentuk khusus dari
komunikasi antarpribadi yang hanya melibatkan dua individu untuk berkomunikasi
seperti suami-istri, dua sejawat dan guru dengan muridnya. Cirri-ciri pada
komunikasi ini addlah pihak-pihak yang berkomonikasi mengirim dan menerima
pesan secara langsung dan simultan.
Ø Komunikasi kelompok (kecil)
komunikasi ini merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang
yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain, saling
mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut.
Ø Komunikasi Publik merupakan
komunikasi antara seseorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak) yan
tidak bisa dikenali satu persatu, komunikasi ini meliputi
ceramah,pidato,kuliah,tabligh akbar dan seminar.
Ø Komunikasi Organisasi (organizational
communication) komunikasi ini terjadi dalam suatu organisasi, yang bersifat
formal dan informal serta berlangsung dalam jaringan yang lebih bbesar dari
komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik,
komunikasi antarpribadi,konumikasi public tergantung kebutuhan.
Ø Komunikasi Massa komunikasi
yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah
lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditunjukan kepada sejumlah besar
orang yang tersebar,anonym, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum
diampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Selanjutnya ada proses komunikasi
yaitu:
1. Pengirim
pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide
untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami
oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan dapat
verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan
jelas. Biasanya materi pesan berisi informasi,ajakan,rencana kerja, pertanyaan
dan sebagainya.
2.
Simbol/
isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau
simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain.
Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota
badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian
pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau
menunjukkan arah tertentu.
3.
Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV,
radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media
ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi dsb.
4.
Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera
(telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat
mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti
/dipahaminya.
5.
Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami
pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat
tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6.
Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang
berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut
dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari
pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima
pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan
sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat
untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan
membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara
komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7.
Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi
akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada
setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan
adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Komunikasi
efektif Berkomunikasi efektif berarti
bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang
suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the
communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama
mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut Jalaluddin sebagai penulis buku berjudul “komunikasi” menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Menurut Jalaluddin sebagai penulis buku berjudul “komunikasi” menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara
efektif adalah antara lain :
·
Menciptakan suasana yang
menguntungkan.
·
menggunakan bahasa yang mudah
ditangkap dan dimengerti.
·
pesan yang disampaikan dapat
menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
·
Pesan dapat menggugah
kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
·
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihak komunikan.
TEORI
DAN ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Dalam
semua bidang pekerjaan, pasti di kepalai oleh Bos atau pemimpin tidak hanya itu
saja dalam kelompok juga memiliki seorang pemimpin sebagai panutan dan pemberi
arahan pada asistenya, tetapi tidak jarang orang yang terpilih menjadi pemimpin
tidak memilki etika dan moral bahkan hanya ingin menyalahkan bawahan nya ketika
ada kesalahan, jika kita ingin menjadi seorang pemimpin sebaiknya bersikaplah
seperti leader yang membantu atau membimbing bawahannya agar bekerja lebih baik
dan efisien serta jika ada kesalahan dalam pengerjaan sebagai pemimpin
sebaiknya memberi solusi kepada bawahannya.
Untuk
lebih detail saya akan menjelaskan tentang teori dan arti penting kepemimpinan:
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau member contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan
orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat
atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi,
dan intensitas. Dan
memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon,
Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita
harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Seorang pemimpin harus bisa memadukan
unsur-unsur kekuatan diri, wewenang yang diiliki, ciri-ciri kepribadian dan
kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku seseorang. oleh karena itu,
dalam proses kepemimpinan telah muncul beberapa teori kepemimpinan. didalam
teori kepemipinan terdapat beberapa macam teori , diantaranya Great man theory,
teori sifat, perilaku, kepemimpinan situasional dan kharismatik.
1. Great
man theory
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar(great leader) dilahirkan, bukan dibuat(leader are born, not made). dan dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang vmeiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa sejak lahir dan ditadirkan menjadi seorang pemimpin diberbagai macam organisasi. Teori graet man didasarkan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan, maka munculah seorang manusia yang luar biasa dan memacahkan masalah. teori ini secara garis besar merupakan penjelasan tentang orang besar dengan pengaruh individualnya berupa charisma, intelegensi, kebijaksanaan, atau dalam bidang politik tentang kebijaksanaan yang berdapak terhadap sejarah.
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar(great leader) dilahirkan, bukan dibuat(leader are born, not made). dan dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang vmeiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa sejak lahir dan ditadirkan menjadi seorang pemimpin diberbagai macam organisasi. Teori graet man didasarkan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan, maka munculah seorang manusia yang luar biasa dan memacahkan masalah. teori ini secara garis besar merupakan penjelasan tentang orang besar dengan pengaruh individualnya berupa charisma, intelegensi, kebijaksanaan, atau dalam bidang politik tentang kebijaksanaan yang berdapak terhadap sejarah.
2. Teori
sifat
Teori sifat kepemipinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemipin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliknya. dalam mencari ciri-ciri kepemimpinan yang dapat diukur, para peneliti menggunakan dua pembanding yaitu mereka berusaha membandingkan ciri-ciri dari dua orang yang muncul sebagai pemimpin dengan ciri tidak demikian dengan membandingkan mereka yang memiliki ciri pemimpin yang efektif.
Teori sifat kepemipinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemipin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliknya. dalam mencari ciri-ciri kepemimpinan yang dapat diukur, para peneliti menggunakan dua pembanding yaitu mereka berusaha membandingkan ciri-ciri dari dua orang yang muncul sebagai pemimpin dengan ciri tidak demikian dengan membandingkan mereka yang memiliki ciri pemimpin yang efektif.
Adapun
kelemahan dari seorang pemipin pada teori sifat diantaranya sebagai berikut :
·
Terlampau banyak
sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mengabaikan unsur follower dan
situasi serta pengaruhnya terhadap efektivitas pemimpin
·
Tidak semua cocok
untuk segala situasi
·
Terlampau banyak
memusatkan pada sifat-sifat kepemimpinan dan mengabaikan apa yang sebenarnya
dilakukan oleh pemimpin
3. Teori
Perilaku
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan terhadap teori genetis. teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual seorang peimpin dalam dalam berperilaku dalam mempengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhu oleh gaya masing-masing pemimpin. Dasar pemikiran teori ini adalah kepemipinan merupakan perilaku individu ketika elakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. teori ini memendang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, bukan dari sifat-sifat seorang pemimpin
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan terhadap teori genetis. teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual seorang peimpin dalam dalam berperilaku dalam mempengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhu oleh gaya masing-masing pemimpin. Dasar pemikiran teori ini adalah kepemipinan merupakan perilaku individu ketika elakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. teori ini memendang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, bukan dari sifat-sifat seorang pemimpin
4. Kepemipinan
situasional
Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Teori ini menitikberatkan pada berbagai gaya kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu. Keefektifan kepemimpinan tidak tergantung pada gaya tertentu terhadap suatu situasi, tetapi tergantung pada ketepatan pemimpin berperilaku sesuai dengan situasinya.
Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Teori ini menitikberatkan pada berbagai gaya kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu. Keefektifan kepemimpinan tidak tergantung pada gaya tertentu terhadap suatu situasi, tetapi tergantung pada ketepatan pemimpin berperilaku sesuai dengan situasinya.
TIPOLOGI
KEPEMIMPINAN
Dalam
praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe
kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
1.
Tipe Otokratis.
Seorang
pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan
pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata,
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada
kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2.
Tipe Militeristis
Perlu
diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe
militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih
sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada
pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari
bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3.
Tipe Paternalistis.
Seorang
pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang
memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan
fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4.
Tipe Karismatik.
Hingga
sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang
pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian
mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai
pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula
tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena
kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang
karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil
tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah
seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John
F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih
muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil,
Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng.
5.
Tipe Demokratis.
Pengetahuan
tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah
yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses
penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari
pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha
mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu
tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.
Secara
implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal
yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal,
alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang
demokratis.
Keberhasilan atau kegagalan dari hasil kepemimpinan
seseorang dapat diukur atau ditandai oleh empat hal, yaitu : moril, disiplin,
jiwa korsa (esprit de corps), dan kecakapan.
1.
Moril :
moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk
melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan
maupun organisasi.
2.
Disiplin
: disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah
atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik adalah
disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi.
3.
Jiwa korsa
: jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada
anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi
yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat
dipadamkan oleh semangat organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah : 1).
Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya. 2).
Reputasi yang baik terhadap organisasi lain. 3). Semangat persaingan secara
sehat dan bermutu. 4). Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. 5). Kesediaan anggota untuk saling menolong.
4.
Kecakapan
: kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam
waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin
serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki
pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan
pribadi serta pengalaman tugas. Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya
kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin.
KESIMPULAN
Kepemimpinan
dan komunikasi merupakan satu kesatuan yang saling terhubung, seorang pemimpin
yang memiliki sikap tegas, disiplin, serta bijaksana akan tidak berguna jika
tanpa adanya komunikasi yang baik dengan bawahannya. Begitu pula dengan antar
manusia yang sangat membutuhkan komunikasi agar pesan, idea atau gagasannya
tersampaikan ke orang lain. Setiap manusia yang di kodratkan sebagai mahluk
social sangatlah perlu berkomunikasi dan bantuan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar