Biasanya film
memiliki sebuah kenyataan social yang terdapat pada scene film tersebut,nah
sekarang saya akan membahas synopsis dan masalah social yang terdapat dalam
film Denias (Senandung Di Atas Awan) yang disutradarai oleh John De Rantau dan
beberapa actor dan aktris seperti Albert
Tom Joshua Fakdawer, Ari Sihasale, Nia
Zulkarnaen, Marcella Zalianty, Michael Jakarimilena, Pevita Eileen Pearce, Mathias
Muchus, Audrey Papilaya. Dalam film ini banyak sekali mengandung makna social dari
hal positif maupun social yang negative.
Dari contoh negative
social yang ada di film ini yaitu menceritakan seorang anak yang dilarang
bersekolah karna orangtuanya yang kekurangan biaya,dan diskriminatif pada
keluarga yang kurang mampu. Disuatu sisi film ini juga sangat banyak mengandung
makna social positif yaitu mengajarkan pada kita bahwa dari segi biaya,suku,maupun
daya pikir bukanlah suatu penghalang
untuk kita tetap bersekolah untuk menempuh pendidikan,serta memliki sahabat
merupakan keluarga nomor 2 dan selalu ada disaat kita
membutuhkan.
Film Denias(Senandung Di Atas Awan) merupakan film yang sebenarnya
berkisah tentang sebuah perjalanan hidup seorang anak kecil dalam menggapai
cita-cita dan impiannya. Anak itu
bernama Denias Ia hidup dalam lingkungan masyarakat suku Boneo. Tepatnya di
daerah Papua, Irian Jaya.
“Bahwa ditengah
ketidak adilan kemajuan pendidikan dan teknologi bukanlah sebagai alasan kita
untuk tetap bodoh,melainkan sebagai penyemangat kita untuk terus berusaha
belajar dan belajar agar cita cita yang kita inginkan dapat tercapai dan
membuktikan bahwa pendidikan itu adalah hak bagi setiap masyarakat indonesia”
Berikut fenomena
social yang terdapat dalam film Denias(Senandung Di Atas Awan):
Sebagai anak
orang yang miskin, Denias berani melawan siapapun demi kebenaran, tak perduli
dengan siapa ia berhadapan. Hal itu ia tunjukan kepada Noel yang notabenenya
adalah anak seorang Kepala Suku yang bermartabat tinggi dan diyakini memiliki
kekuatan supranatural di kampungnya. Denias merupakan anak yang sangat berbakti
pada kedua orang tuanya dibuktikan dengan upayanya membantu kegiatan orangtuanya
sehari-hari diladang.
Dalam menggapai
cita-citanya untuk bersekolah denias sangat bersabar dari berpindah-pindah
tempat sampai harus meninggalkan ayahnya untuk bersekolah di kota,sesampainya
dikota denias tidak memiliki sanak keluarga ia bingung harus kemana,tapi dia
beruntung bertemu dengan seorang gelandangan bernama enos,denias diberikan
tempat tinggal dan diantarkan ke sekolah yang denias inginkan. Sesampainya disekolah
itu denias bertemu dengan seorang guru
bernama ibu Sam yang berbudi luhur dan baik, denias menceritakan bahwa ia kabur
dari rumah nya di kampung karna ingin bersekolah,ibu Sam pun terharu mendengar
cerita denias dan berusaha untuk denias agar dapat bersekolah di tempat ibu Sam
mengajar.
Akhirnya denias
pun di izinkan untuk tinggal di asramah
itu, tetapi ia masih tetap sama seperti di kampungnya. Ia masih mendapat
perlakukan yang tidak baik dan culas dari Noel. Kini ia harus sabar dan tidak
menanggapi segala perlakuan Noel. Ia bahkan sempat dihajar habis-habisan oleh
Noel dan teman-temannya tanpa ada alasan yang jelas. Demi bisa diterima sekolah
di tempat itu, ia rela dipukuli dan tidak membalasnya. Bukanya dia tidak berani
dengan Noel dan teman-temannya. Demi impian dan cita-citanya, ia harus besabar.
Sekian lama
denias harus bersabar akhirnya Denias mendapat kabar gembira dari Bu Sam, bahwa
ia diterima bersekolah di tempat itu. Hati Denias berbunga-bunga. Impian dan
cita-citanya kini tercapai juga. Ia pun mengurungkan niatnya untuk pulang ke
kampung halamannya. Ia bersekolah dan mulai mengukir masa depannya. Denias
menari di atas awan.
Referensi: