1. Ruang lingkup
Bussiness relationship management
atau manajemen hubungan bisnis ini suatu hubungan antara manajemen dan bisnis
yang tersidiri dari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku (atau kompetensi)
yang membina hubungan yang produktif antara organisasi jasa (misalnya Sumber
Daya Manusia , teknologi informasi , departemen keuangan, atau penyedia
eksternal) dan mitra bisnis mereka.
BRM adalah ruang lingkup yang lebih besar daripada penghubung yang sejalan kepentingan bisnis dengan TI Penyerahan. Dalam manajemen hubungan bisnis memiliki ruang lingkup yang berfokus pada penyelarasan pelanggan tujuan dengan kegiatan penyedia layanan TI , yaitu, semua interaksi bahwa penyedia layanan memiliki dengan pelanggan. pengetahuan,keterampilan,dan perilaku(tau kompetensi) yang membina hubungan yang produktif antara organisasi jasa
BRM adalah ruang lingkup yang lebih besar daripada penghubung yang sejalan kepentingan bisnis dengan TI Penyerahan. Dalam manajemen hubungan bisnis memiliki ruang lingkup yang berfokus pada penyelarasan pelanggan tujuan dengan kegiatan penyedia layanan TI , yaitu, semua interaksi bahwa penyedia layanan memiliki dengan pelanggan. pengetahuan,keterampilan,dan perilaku(tau kompetensi) yang membina hubungan yang produktif antara organisasi jasa
2. Maksud dan Tujuan
Manajemen hubungan bisnis (Business Relationship Management) adalah
pendekatan formal untuk pemahaman, mendefinisikan, dan mendukung kegiatan
antar-usaha yang terkait dengan jaringan bisnis .
Dan memiliki tujuan yaitu antara
lain Perluasan penjualan Untuk barang –
barang yang tidak mudah rusak perlu perluasan penjualan (market area). Misalnya
barang – barang kerajinan tangan. Serta
Untuk memahami kebutuhan pelanggan bisnis dan untuk memberikan layanan
yang memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Prinsip Umum
* Pengukuran
dan analisis
Tujuan
BRM mengharuskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dapat diidentifikasi dan
diukur. seseorang harus mampu mengidentifikasi hubungan bisnis seperti mereka
mengukur dalam hal seperti kuantitas atau durasi. Setiap hubungan bisnis memiliki tujuan yang
memerlukan partisipasi dari peran ganda untuk mencapai. Tujuan dari hubungan
bisnis yang diberikan adalah diskrit dan terukur.
* Reputasi
dan kepercayaan
Model
BRM harus berusaha untuk model dan mengukur reputasi dan kepercayaan.Setiap
hubungan, dan setiap interaksi di dalamnya, memberikan kontribusi untuk
reputasi. Reputasi meringankan risiko dan mengurangi gesekan dalam proses
bisnis.
Tidak
adanya kepercayaan akan menyebabkan hubungan bisnis untuk gagal. Kepercayaan
meningkatkan efisiensi dan memungkinkan resolusi konflik.
* Batas
Model
BRM harus menentukan batas-batas hubungan bisnis dalam kontinum yang lebih
besar dari hubungan interpersonal. model harus membantu menentukan batas-batas
yang mengoptimalkan efektivitas sementara mendukung tata kelola yang baik.
* Pertukaran
dan timbal balik
Model
BRM pertukaran dan timbal balik harus memperluas dimensi tradisional untuk
tidak hanya pertukaran keuangan, tetapi juga pertukaran waktu, uang,
pengetahuan, dan reputasi.
4.
Peran
BRM memiliki peran yaitu hubungan antara penyedia
layanan dan bisnis. Peran bertindak sebagai penghubung, orkestra, dan navigator
antara penyedia layanan dan satu atau unit bisnis yang lebih.
HUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA
Penjelasan
Bisnis Relationship Management telah diperkenalkan
sebagai proses baru dalam ITIL 2011. Terbaru tempat bimbingan survei kepuasan
pelanggan dan manajemen pengaduan dalam Bisnis Relationship Management.
Akibatnya, proses yang sesuai telah dipindahkan dari terus menerus Peningkatan
Pelayanan untuk Bisnis Relationship Management. Gambaran proses ITIL Bisnis
Relationship Management, menunjukkan antarmuka yang paling penting.
MANAJEMEN KEUANGAN Untuk LAYANAN IT
1. Ruang
Lingkup
Ruang
lingkup pengelolaan financial sesungguhnya hanya mencakup tiga hal utama yaitu
tentang keputusan keuangan, keputusan investasi dan kebijakan deviden.
· *
Keputusan
Keuangan
dilakukan untuk mencari dana. Keputusan itu tercermin pada sisi yang mengungkapkan seberapa besar proporsi utang dan ekuitas suatu perusahaan. Contohnya : Keputusan Keuangan adalah menentukan berapa banyak obligasi (utang jangka panjang) yang harus ditambah dan berpapa banyak saham biasa yang perlu diterbitkan.
dilakukan untuk mencari dana. Keputusan itu tercermin pada sisi yang mengungkapkan seberapa besar proporsi utang dan ekuitas suatu perusahaan. Contohnya : Keputusan Keuangan adalah menentukan berapa banyak obligasi (utang jangka panjang) yang harus ditambah dan berpapa banyak saham biasa yang perlu diterbitkan.
· *
Keputusan
Investasi
Segala keputusan manajerial yang dilakukan untuk menghasilkan dana berbagai macam aktiva. Boleh juga dikatakan bahwa keputusan investasi adalah keputusan bisnis, dan itu diluar lkeputusan keuangan.
Segala keputusan manajerial yang dilakukan untuk menghasilkan dana berbagai macam aktiva. Boleh juga dikatakan bahwa keputusan investasi adalah keputusan bisnis, dan itu diluar lkeputusan keuangan.
· *
Kebijakan
devide
Yaitu seluruh kebijakan yang dilakukan untuk menetapkan seberapa besar laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar laba bersih yang tetap ditahan untuk cadangan investasi tahunan, kebijakan itu akan tercermin dari besarnya perbandingan laba bersih.
Contoh kebijakan deviden adalah menetapkan apakah presentase pembagian deviden saat ini perlu ditingkatkan atau tetap dipertahankan sebagaimana pada tahun sebelumnya.
Yaitu seluruh kebijakan yang dilakukan untuk menetapkan seberapa besar laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar laba bersih yang tetap ditahan untuk cadangan investasi tahunan, kebijakan itu akan tercermin dari besarnya perbandingan laba bersih.
Contoh kebijakan deviden adalah menetapkan apakah presentase pembagian deviden saat ini perlu ditingkatkan atau tetap dipertahankan sebagaimana pada tahun sebelumnya.
2. Maksud
dan Tujuan
Sistem
Informasi Keuangan / Finansial merupaka system informasi yang memberikan
informasi kepada seluruh manager keuangan yang berkaitan dengan aktivitas
keuangan perusahaan. Aktifitas-aktifitas keluaran dari system informasi
keuangan yaitu peramalam tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana
yang melalui perusahaan dan mengendalikan keuangan perusahaan.Kebutuhan
pengetahuan system informasi yang memadai akan memudahkan seseorang manajer
keuangan dalam menjawab hal-hal mendasar, seperti apa saja informasi yang dibutuhkan,
bagaimana system informasi disimpan, bagaimana informasi dikirimkan, dan apa
dampak suatu informasi terhadap posisi keuangan perusahaan.Tujuan pokok system
informasi keuangan adalah dalam pengambilan keputusan keuangan yaitu tersajinya
informasi keuangan yang dapat dipercaya, akurat dan tepat waktu.
1.
Ruang Lingkup
Dalam rangka
mempertahankan ketersediaan TI dan informasi organisasi perlu memahami
yang proses
sangat penting, seberapa cepat mereka harus dipulihkan.
Dengan
menggunakan informasi ini, ICT dan Keamanan Informasi (IS) profesional dapat
menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa TI dan
informasi persyaratan proses kritis dapat dipenuhi, meskipun peristiwa yang
mengganggu. Ini termasuk memastikan bahwa ICT dan IS staf tersedia dalam jangka
waktu yang diperlukan dan identifikasi situs alternatif (s) yang bekerja harus
itu menjadi perlu. Informasi ini rinci dalam Business Continuity Plan (BCP).
Setelah ICT
dan IS operasional lagi, tim operasional akan dapat bekerja dari mereka IT
Service Continuity Plan untuk mengembalikan komponen TI kritis dan informasi
yang diperlukan untuk mendukung proses kritis.
2.
Maksud & Tujuan
IT Service Continuity Management adalah proses yang
mempersiapkan IT Services untuk pemulihan dan kelanjutan dalam kasus insiden
serius. Proses ini mengambil langkah-langkah proaktif, bukan hanya tindakan
reaktif, sehingga risiko bencana diminimalkan. Ketika bencana terjadi, proses
ini memastikan bahwa ada kelanjutan layanan dan penyedia layanan mampu memenuhi
tingkat layanan minimum.
Layanan Continuity Management (ITSCM) IT bertujuan
untuk mengelola risiko yang serius dapat mempengaruhi layanan TI. ITSCM memastikan
bahwa penyedia layanan TI selalu dapat memberikan minimum setuju Layanan
Levels, dengan mengurangi resiko dari kejadian bencana untuk tingkat yang dapat
diterima dan perencanaan untuk pemulihan layanan TI. ITSCM harus dirancang
untuk mendukung Business Continuity Management.
Manajemen Keamanan Informasi dan
Manajemen Akses
Suatu
kebijakan keamanan harus diterapkan untuk mengarahkan keseluruhan program.
Perusahaan dapat menerapkan keamanan dengan pendekatan yang bertahap,
diantaranya:
·
Fase 1:
Inisiasi
Proyek. Membentuk sebuah tim untuk mengawas proyek kebijakan keamanan tersebut.
·
Fase 2:
Penyusunan
Kebijakan. Berkonsultasi dengan semua pihak yang berminat dan terpengaruh.
·
Fase 3:
Konsultasi
dan persetujuan.Berkonsultasi dengan manajemen untuk mendapatkan pandangan
mengenai berbagai persyaratan kebijakan.
·
Fase 4:
Kesadaran
dan edukasi.Melaksanakan program pelatihan kesadaran dan edukasi dalam
unit-unit organisasi.
·
Fase 5:
Penyebarluasan
Kebijakan. Kebijakan ini disebarluaskan ke seluruh unit organisasi dimana
kebijakan tersebut dapat diterapkan.
SISTEM
MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI
Sistem
manajemen keamanan informasi (SMKI) atau information security management system
(ISMS) adalah sistem manajemen yang diterapkan perusahaan untuk mengamankan
aset informasi terhadap ancaman yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, kemanan
informasi secara tidak langsung menjamin kelangsungan bisnis perusahaan.
Sistem
manajemen keamanan informasi menjadi penting diterapkan agar informasi yang
beredar di perusahaan dapat dikelola dengan benar sehingga perusahaan dapat
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada dengan benar pula dalam
rangka memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.
Terdapat
berbagai standar keamanan informasi yang berlaku saat ini. Yang paling banyak
diterapkan adalah standar sistem manajemen informasi yang diterbitkan oleh ISO.
Standar
manajemen keamanan versi ISO dikenal dengan keluarga standar ISO 27000,
yaitu:
- ISO 27000: Standar ini berisi kosa kata dan definisi sistem manajemen kemanan informasi
- ISO 27001: Standar ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan sertifikat ISO 27001 (ISMS)
- ISO 27002: Standar yang berisi panduan penerapan ISO 27001 (code of practice)
- ISO 27003: Berisi panduan implementasi sistem manajemen keamanan informasi
- ISO 27004: Standar ini berisi matriks dan metode pengukuran keberhasilan penerapan SMKI
- ISO 27005: Pedoman pelaksanaan manajemen risiko
- ISO 27006: Panduan sertifikasi SMKI
- ISO 27007: Standar pedoman audit SKMI
Fasilitas Manajemen Kontrol
Akses Fisik
Fasilitas
Manajemen keamanan informasi adalah Aktivitas untuk menjaga agar sumberdaya
informasi tetap aman . Manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap,
yaitu:
1.
Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber informasi perusahaan.
2.
Mendefinisikan resiko yang disebabkan oleh ancaman.
3.
Menentukan kebijakan keamanan informasi.
4.
Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko resiko tersebu
Akses
kontrol secara fisik biasanya diberikan pada petugas khusus seperti penjaga
keamanan. Umumnya ada pagar atau pintu untuk menghindari akses kontrol fisik
dari pihak yang tidak berkepentingan. Kontrol akses secara fisik dapat dicapai
oleh manusia melalui cara mekanis seperti kunci atau melalui sarana teknologi
yang disebut sistem akses kontrol. Hak akses hanya bagi yang berkepentingan ini
sangat berguna untuk melindungi aset properti bila didukung dengan kamera CCTV
SUMBER:
https://en.wikipedia.org/wiki/Business_relationship_management
http://olafrider.blogspot.co.id/2014/12/sistem-informasi-manajemen-keamanan_82.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://fseptian.mhs.uksw.edu/2012/12/sistem-informsi-keuangan.html
http://wiki.en.it-processmaps.com/index.php/IT_Service_Continuity_Management