Rabu, 13 April 2016

BUSINESS RELATIONSHIP MANAGEMENT




1.       Ruang lingkup
Bussiness relationship management atau manajemen hubungan bisnis ini suatu hubungan antara manajemen dan bisnis yang tersidiri dari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku (atau kompetensi) yang membina hubungan yang produktif antara organisasi jasa (misalnya Sumber Daya Manusia , teknologi informasi , departemen keuangan, atau penyedia eksternal) dan mitra bisnis mereka.
BRM adalah ruang lingkup yang lebih besar daripada penghubung yang sejalan kepentingan bisnis dengan TI Penyerahan. Dalam manajemen hubungan bisnis memiliki ruang lingkup yang berfokus pada penyelarasan pelanggan tujuan dengan kegiatan penyedia layanan TI , yaitu, semua interaksi bahwa penyedia layanan memiliki dengan pelanggan. pengetahuan,keterampilan,dan perilaku(tau kompetensi) yang membina hubungan yang produktif antara organisasi jasa
2.       Maksud dan Tujuan
Manajemen hubungan bisnis (Business Relationship Management) adalah pendekatan formal untuk pemahaman, mendefinisikan, dan mendukung kegiatan antar-usaha yang terkait dengan jaringan bisnis .
Dan memiliki tujuan yaitu antara lain  Perluasan penjualan Untuk barang – barang yang tidak mudah rusak perlu perluasan penjualan (market area). Misalnya barang – barang kerajinan tangan. Serta  Untuk memahami kebutuhan pelanggan bisnis dan untuk memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan tersebut.
3.       Prinsip Umum
* Pengukuran dan analisis
Tujuan BRM mengharuskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dapat diidentifikasi dan diukur. seseorang harus mampu mengidentifikasi hubungan bisnis seperti mereka mengukur dalam hal seperti kuantitas atau durasi. Setiap hubungan bisnis memiliki tujuan yang memerlukan partisipasi dari peran ganda untuk mencapai. Tujuan dari hubungan bisnis yang diberikan adalah diskrit dan terukur.

* Reputasi dan kepercayaan
Model BRM harus berusaha untuk model dan mengukur reputasi dan kepercayaan.Setiap hubungan, dan setiap interaksi di dalamnya, memberikan kontribusi untuk reputasi. Reputasi meringankan risiko dan mengurangi gesekan dalam proses bisnis.
Tidak adanya kepercayaan akan menyebabkan hubungan bisnis untuk gagal. Kepercayaan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan resolusi konflik.

* Batas
Model BRM harus menentukan batas-batas hubungan bisnis dalam kontinum yang lebih besar dari hubungan interpersonal. model harus membantu menentukan batas-batas yang mengoptimalkan efektivitas sementara mendukung tata kelola yang baik.



* Pertukaran dan timbal balik
Model BRM pertukaran dan timbal balik harus memperluas dimensi tradisional untuk tidak hanya pertukaran keuangan, tetapi juga pertukaran waktu, uang, pengetahuan, dan reputasi.

4.    Peran
BRM memiliki peran yaitu hubungan antara penyedia layanan dan bisnis. Peran bertindak sebagai penghubung, orkestra, dan navigator antara penyedia layanan dan satu atau unit bisnis yang lebih.

HUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA


           Penjelasan
Bisnis Relationship Management telah diperkenalkan sebagai proses baru dalam ITIL 2011. Terbaru tempat bimbingan survei kepuasan pelanggan dan manajemen pengaduan dalam Bisnis Relationship Management. Akibatnya, proses yang sesuai telah dipindahkan dari terus menerus Peningkatan Pelayanan untuk Bisnis Relationship Management. Gambaran proses ITIL Bisnis Relationship Management, menunjukkan antarmuka yang paling penting.

MANAJEMEN KEUANGAN Untuk LAYANAN IT
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengelolaan financial sesungguhnya hanya mencakup tiga hal utama yaitu tentang keputusan keuangan, keputusan investasi dan kebijakan deviden.

·       *   Keputusan Keuangan 
      dilakukan untuk mencari dana. Keputusan itu tercermin pada sisi yang mengungkapkan seberapa besar proporsi utang dan ekuitas suatu perusahaan. Contohnya : Keputusan Keuangan adalah menentukan berapa banyak obligasi (utang jangka panjang) yang harus ditambah dan berpapa banyak saham biasa yang perlu diterbitkan.

·         *   Keputusan Investasi
Segala keputusan manajerial yang dilakukan untuk menghasilkan dana berbagai macam aktiva. Boleh juga dikatakan bahwa keputusan investasi adalah keputusan bisnis, dan itu diluar lkeputusan keuangan.

·       *    Kebijakan devide
Yaitu seluruh kebijakan yang dilakukan untuk menetapkan seberapa besar laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar laba bersih yang tetap ditahan untuk cadangan investasi tahunan, kebijakan itu akan tercermin dari besarnya perbandingan laba bersih.
Contoh kebijakan deviden adalah menetapkan apakah presentase pembagian deviden saat ini perlu ditingkatkan atau tetap dipertahankan sebagaimana pada tahun sebelumnya.

2. Maksud dan Tujuan
    Sistem Informasi Keuangan / Finansial merupaka system informasi yang memberikan informasi kepada seluruh manager keuangan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Aktifitas-aktifitas keluaran dari system informasi keuangan yaitu peramalam tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan dan mengendalikan keuangan perusahaan.Kebutuhan pengetahuan system informasi yang memadai akan memudahkan seseorang manajer keuangan dalam menjawab hal-hal mendasar, seperti apa saja informasi yang dibutuhkan, bagaimana system informasi disimpan, bagaimana informasi dikirimkan, dan apa dampak suatu informasi terhadap posisi keuangan perusahaan.Tujuan pokok system informasi keuangan adalah dalam pengambilan keputusan keuangan yaitu tersajinya informasi keuangan yang dapat dipercaya, akurat dan tepat waktu.

LAYANAN IT MANAJEMEN KONTINUITAS
1.       Ruang Lingkup
Dalam rangka mempertahankan ketersediaan TI dan informasi organisasi perlu memahami
yang proses sangat penting, seberapa cepat mereka harus dipulihkan.
Dengan menggunakan informasi ini, ICT dan Keamanan Informasi (IS) profesional dapat menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa TI dan informasi persyaratan proses kritis dapat dipenuhi, meskipun peristiwa yang mengganggu. Ini termasuk memastikan bahwa ICT dan IS staf tersedia dalam jangka waktu yang diperlukan dan identifikasi situs alternatif (s) yang bekerja harus itu menjadi perlu. Informasi ini rinci dalam Business Continuity Plan (BCP).
Setelah ICT dan IS operasional lagi, tim operasional akan dapat bekerja dari mereka IT Service Continuity Plan untuk mengembalikan komponen TI kritis dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proses kritis.

2.      Maksud & Tujuan
IT Service Continuity Management adalah proses yang mempersiapkan IT Services untuk pemulihan dan kelanjutan dalam kasus insiden serius. Proses ini mengambil langkah-langkah proaktif, bukan hanya tindakan reaktif, sehingga risiko bencana diminimalkan. Ketika bencana terjadi, proses ini memastikan bahwa ada kelanjutan layanan dan penyedia layanan mampu memenuhi tingkat layanan minimum.
Layanan Continuity Management (ITSCM) IT bertujuan untuk mengelola risiko yang serius dapat mempengaruhi layanan TI. ITSCM memastikan bahwa penyedia layanan TI selalu dapat memberikan minimum setuju Layanan Levels, dengan mengurangi resiko dari kejadian bencana untuk tingkat yang dapat diterima dan perencanaan untuk pemulihan layanan TI. ITSCM harus dirancang untuk mendukung Business Continuity Management.

Manajemen Keamanan Informasi dan Manajemen Akses
Suatu kebijakan keamanan harus diterapkan untuk mengarahkan keseluruhan program. Perusahaan dapat menerapkan keamanan dengan pendekatan yang bertahap, diantaranya:
·         Fase 1:
Inisiasi Proyek. Membentuk sebuah tim untuk mengawas proyek kebijakan keamanan tersebut.
·         Fase 2:
Penyusunan Kebijakan. Berkonsultasi dengan semua pihak yang berminat dan terpengaruh.
·         Fase 3:
Konsultasi dan persetujuan.Berkonsultasi dengan manajemen untuk mendapatkan pandangan mengenai berbagai persyaratan kebijakan.
·         Fase 4:
Kesadaran dan edukasi.Melaksanakan program pelatihan kesadaran dan edukasi dalam unit-unit organisasi.
·         Fase 5:
Penyebarluasan Kebijakan. Kebijakan ini disebarluaskan ke seluruh unit organisasi dimana kebijakan tersebut dapat diterapkan.

SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI
Sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) atau information security management system (ISMS) adalah sistem manajemen yang diterapkan perusahaan untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, kemanan informasi secara tidak langsung menjamin kelangsungan bisnis perusahaan.
Sistem manajemen keamanan informasi menjadi penting diterapkan agar informasi yang beredar di perusahaan dapat dikelola dengan benar sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada dengan benar pula dalam rangka memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.
Terdapat berbagai standar keamanan informasi yang berlaku saat ini. Yang paling banyak diterapkan adalah standar sistem manajemen informasi yang diterbitkan oleh ISO.
Standar manajemen keamanan versi ISO  dikenal dengan keluarga standar ISO 27000, yaitu:

  • ISO 27000: Standar ini berisi kosa kata dan definisi sistem manajemen kemanan informasi
  • ISO 27001: Standar ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan sertifikat ISO 27001 (ISMS)
  • ISO 27002: Standar yang berisi panduan penerapan ISO 27001 (code of practice)
  • ISO 27003: Berisi panduan implementasi sistem manajemen keamanan informasi
  • ISO 27004: Standar ini berisi matriks dan metode pengukuran keberhasilan penerapan SMKI
  • ISO 27005: Pedoman pelaksanaan manajemen risiko
  • ISO 27006: Panduan sertifikasi SMKI
  • ISO 27007: Standar pedoman audit SKMI
Fasilitas Manajemen Kontrol Akses Fisik
Fasilitas Manajemen keamanan informasi adalah Aktivitas untuk menjaga agar sumberdaya informasi tetap aman . Manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap, yaitu:
1.      Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber informasi perusahaan.
2.      Mendefinisikan resiko yang disebabkan oleh ancaman.
3.      Menentukan kebijakan keamanan informasi.
4.      Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko resiko tersebu
Akses kontrol secara fisik biasanya diberikan pada petugas khusus seperti penjaga keamanan. Umumnya ada pagar atau pintu untuk menghindari akses kontrol fisik dari pihak yang tidak berkepentingan. Kontrol akses secara fisik dapat dicapai oleh manusia melalui cara mekanis seperti kunci atau melalui sarana teknologi yang disebut sistem akses kontrol. Hak akses hanya bagi yang berkepentingan ini sangat berguna untuk melindungi aset properti bila didukung dengan kamera CCTV

SUMBER:
https://en.wikipedia.org/wiki/Business_relationship_management
http://olafrider.blogspot.co.id/2014/12/sistem-informasi-manajemen-keamanan_82.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://fseptian.mhs.uksw.edu/2012/12/sistem-informsi-keuangan.html
http://wiki.en.it-processmaps.com/index.php/IT_Service_Continuity_Management

Tidak ada komentar:

Posting Komentar